Juni lalu, Auto-Blow sex toys mengumumkan kompetisi pencarian vagina terindah di dunia. Dalam kontes tersebut para wanita harus rela vaginanya dipotret untuk keperluan vote dan berkompetisi dengan perolehan suara terbanyak. Tiga pemenang di kompetisi ini akan mendapatkan hadiah ribuan dollar dan berkesempatan melakukan cetak vulva yang diperuntukan untuk pembuatan sex toy. Wow!
Dilansir dari Elite Daily, sang kreator Brian Sloan mengatakan, "Ini sungguh menawan," ujarnya. pencetus ide Auto-Blow tersebut pun mengunjungi Eropa untuk menemui ketiga pemenang untuk melakukan scan pada vagina mereka supaya bisa dibuat sex toys. Rencananya hasil scanner vulva akan dicetak supaya pria bisa melakukan permainan dengan hasil cetakan tersebut.
Dalam hal ini Sloan tidak melihat adanya masalah dengan apa yang dilakukannya. Ketika ditanya apakah ia percaya jika kontes ini termasuk seksi? Sloan pun menjawab, "Mereka tidak merasa ini lebih seksi ketimbang dildo penis pria", ujarnya. Kemudian dirinya hanya merasa sedikit aneh saat mengamati 3D dari vagina dari ketiga peserta. Dan mengatakan, " Tidak buruk. Hanya sedikit merasa canggung".
Namun, sayangnya pemenang kedua dan ketiga di kontes tersebut mengundurkan diri untuk melindungi identitas mereka.
Pemenang ketiga di kontes vagina terindah tersebut menjelaskan alasannya mengikuti kompetisi tersebut. “Aku rasa ini lucu dan sangat membuatku penasaran. Jadi ku putuskan untuk mencoba. Karena aku berpikir, mungkin aku bisa melakukan lebih baik dari kontestan yang lain”, beber-nya.
Sementara pemenang kedua di kontes tersebut mengatakan. “Aku memiliki hak untuk memutuskan apa yang aku lakukan dengan tubuhku,” jelasnya.
Nichi Hodgson, pakar kolumnis seks untuk Kesehatan Pria yang berbasis di Inggris, banyak membantu Sloan. Mulai dari proses bertemu hingga melakukan scan kepada vagina para wanita yang telah mengikuti kontes ini. Sebenarnya ini bukanlah pencarian bintang porno seperti yang mereka pikirkan. Justru sebaliknya, ini merupakan hal yang biasa dilakukan untuk melakukan sesuatu hal yang memang sedikit nakal.
Menurut Nichi, Auto-Blow bukanlah ajang kontes untuk merendahkan wanita. "Orang terus menerus dinilai berdasarkan estetika dan membiarkan dirinya untuk diadili. Namun, saya tidak melihat perbedaan kontes ini dengan kontes kecantikan pada umumnya," ujar Nichi.
0 comments:
Posting Komentar