Benarkah Melepas Perawan Usia Muda Lebih baik?


Perawan usia 30 tahun? Jangan panik, karena para ilmuwan menemukan bahwa kehilangan keperawanan pada usia yang matang akan membantu kamu untuk menikmati hubungan yang lebih memuaskan. Melansir dari dailymail.co.uk, Paige Harden, seorang psikolog dari University of Texas, Amerika Serikat menemukan bahwa orang yang menjaga keperawanannya hingga di atas 25 tahun atau bahkan lebih, cenderung memiliki hubungan rumah tangga yang lebih bahagia.


 Hasil penelitian menemukan bahwa orang yang menjaga keperawanannya hingga usia matang cenderung memiliki pendidikan dan pendapatan yang lebih tinggi pada masa dewasa. Ini dibandingkan dengan mereka yang melepaskan keperawanan pada usia yang lebih muda.
 Menurut Harden, orang-orang yang melakukan hubungan intim pada usia yang matang cenderung memiliki kematangan kognitif dan emosional yang juga lebih matang. Hal ini membuat mereka mampu belajar lebih efektif dalam menjalin hubungan (relationship) daripada mereka yang memilih melepaskan keperawanan di usia yang lebih muda.


Tim dokter menambahkan, "Namun, jika Anda hendak merencanakan kehamilan, maka sebaiknya rencana kehamilan pada usia kurang dari 35 tahun. Di samping itu, robeknya selaput dara yang seringkali dianggap sebagai parameter keperawanan sendiri tidak memiliki implikasi klinis bagi kesehatan sang wanita. Di lain pihak, riwayat persalinan justru lebih memiliki nilai penting dalam hal kesehatan jika dibandingkan dengan keperawanan itu sendiri. Wanita yang tidak memiliki riwayat persalinan selama hidupnya (nullipara) justru memiliki potensi lebih tinggi menderita kanker pada organ reproduksi (endometrium, serviks)."

Selain itu, tim dokter dari meetdoctor.com (proyek kerjasama dengan mereka.com) mengungkapkan bahwa mempertahankan keperawanan hingga usia tua tidak berdampak negatif bagi kesehatan. Tim dokter mengatakan,"Pada dasarnya mempertahankan keperawanan (tidak melakukan hubungan seksual) hingga usia tua tidak akan berdampak negatif bagi kesehatan. Keseimbangan hormon reproduksi akan tetap terjaga seimbang; demikian pula dengan sistem organ reproduksi yang penurunan fungsinya lebih dipengaruhi oleh faktor usia dibandingkan aktivitas seksual."
Tim dokter menambahkan, "Namun, jika Anda hendak merencanakan kehamilan, maka sebaiknya rencana kehamilan pada usia kurang dari 35 tahun. Di samping itu, robeknya selaput dara yang seringkali dianggap sebagai parameter keperawanan sendiri tidak memiliki implikasi klinis bagi kesehatan sang wanita. Di lain pihak, riwayat persalinan justru lebih memiliki nilai penting dalam hal kesehatan jika dibandingkan dengan keperawanan itu sendiri. Wanita yang tidak memiliki riwayat persalinan selama hidupnya (nullipara) justru memiliki potensi lebih tinggi menderita kanker pada organ reproduksi (endometrium, serviks)."
Ini yang harus kamu tahu tentang
Tim dokter juga mengatakan, "Tidak ada batasan yang diberikan mengenai umur maksimal untuk mempertahankan keperawanan mengingat robekan selaput dara itu sendiri tidak mempengaruhi fungsi reproduksi ataupun sistem organ lainnya. Hingga usia berapa Anda hendak mempertahankan keperawanan tersebut sepenuhnya disesuaikan dengan kepentingan personal."

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More