Dilaporkan bahwa tingkat perceraian di Kota Guangzhou, China, terus
meningkat. Petugas catatan sipil di kota tersebut menangani permintaan
cerai hampir 100 pasangan setiap harinya. Bahkan enam loket disiagakan
untuk melayani kasus talak tersebut.
Seperti dikutip AsiaOne, petugas sudah sangat terbiasa secepat mungkin
mengeluarkan surat cerai. Apabila pengadilan menyetujui sebuah kasus
cerai, kurang dari dua jam bukti tertulis dari perceraian itu sudah
dapat dikeluarkan..
Sejak tahun 2009, fenomena meningkatnya kasus
perceraian di China ini terjadi di Guangzhou dan beberapa tempat
lainnya, seperti di Kota Shanghai, Zheijiang, Liaoning, Hunan, Tianjin,
maupun Chongqing.Yang mengejutkan hasil dari analisis sementara South
China Morning Post,dilaporkan bahwa faktor cuaca yang menjadi penyebab
utamanya.
Hal ini karena cuaca menjadi pemicu para pasangan cekcok sampai akhirnya memutuskan mengkhiri pernikahan.
"Memasuki
libur musim panas, keluarga akan lebih sering bertemu kemudian banyak
melakukan pekerjaan rumah bersama, termasuk merawat anak ataupun lansia.
Perselisihan suami-istri biasanya timbul saat suasana gerah seperti
itu," ujar seorang Konsultan Pernikahan dari Guangzhou, Jia Hongwu.
Hal
ini terbukti, pada Juni sampai September menjadi musim sibuk cerai di
China. Lebih unik lagi, setelah ujian masuk universitas atau penerimaan
SMA selesai dilakukan, maka lebih banyak orang tua di negeri
ini bercerai.
"Ketika masa depan anak sudah jelas, para orang tua
yang memang sudah tidak cocok merasa bisa lebih jujur soal hubungannya.
Mereka tak lagi harus berpura-pura akur supaya tidak menganggu
konsentrasi belajar anaknya menjelang ujian," tambah Jia.
Cek Berita Lainnya http://cinta-damaikan-dunia.blogspot.com/
0 comments:
Posting Komentar