Menjaga alat vital penting dilakukan tiap orang. Begitu pun bagi para
wanita, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak mereka lakukan demi
kesehatan area kewanitaannya.
Apa saja hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan para wanita pada miss V-nya? Berikut daftarnya seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. Membersihkan area kewanitaan dengan sabun mandi
Jessica Shepherd, MD, ginekolog di University of Illinois
mengatakan pada dasarnya vagina memiliki mekanisme luar biasa untuk
menjaga kesehatan ekosistemnya. Biasanya, vagina memiliki kadar pH
3,5-4,5. Sedangkan, produk kebersihan seperti sabun mandi yang busanya
kemungkinan akan 'bermigrasi' ke vagina umumnya memiliki pH 8.
"Hal
ini bisa membuat keseimbangan pH di vagina rusak, menyebabkan gatal,
iritasi, dan berbau tidak sedap. Lebih baik gunakan sabun batangan yang
relatif tidak banyak mengandung alkohol atau wewangian. Nah, untuk
membasuh vagina sebaiknya Anda menggunakan air bersih saat membersihkan
area miss V," terang Shepherd.
Meskipun, pada waktu tertentu
memang ada kalanya wanita disarankan menggunakan sabun khusus untuk
menjaga kebersihan area vaginanya.
2. Melakukan steaming di Miss V
"Tidak ada bukti ilmiah jika menguap vagina bisa membersihkan
rahim atau menyeimbangkan hormon wanita. Justru steaming di area vagina
bisa menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan seperti risiko
luka bakar tingkat dua," kata dr Draion Burch, dokter obstetri dan
ginekologi di Pittsburgh.
dr Burch mengatakan, alih-alih membawa
efek positif pada vagina, steaming bisa saja membuat wanita terangsang
karena panas dari uap bisa meningkatkan aliran darah ke vagina, termasuk
klitoris.
3. Menaruh makanan
Sebagai variasi seks oral, bisa saja pasutri menaruh makanan
seperti sirup maple atau cokelat di vagina istri yang nantinya bakal
'dibersihkan' oleh suami. Namun, ketika vagina tidak dibersihkan dengan
benar, akan ada sisa bahan makanan tersebut.
Akibatnya, bakteri bisa tumbuh subur di area vagina hingga memicu infeksi.
4. Menindik
Dikutip dari Web MD, umumnya wanita tidak memiliki besar klitoris
yang mencukupi untuk dilakukan penindikan. Selain itu, menindik pada
alat kelamin juga membutuhkan kulit di dalam dan luar labia yang
mencukupi.
Belum lagi penggunaan jarum tindik yang sembarangan
bisa membuat wanita berisiko mengalami infeksi, termasuk hepatitis B dan
C, HIV, serta penyakit menular seksual (PMS). Kadang kala, tindik
vagina bisa memicu perdarahan, luka, atau alergi. Tindik di belakang
klitoris juga bisa mengganggu aliran darah.
5. Gunakan pelumas tambahan yang memunculkan kontraindikasi
Pengamat kesehatan seksual dr Andri Wanananda MS mengatakan jelly
atau oil dapat digunakan sebagai penambah atau penyerta lubrikasi vagina
dasalkan tidak menimbulkan reaksi alergi, misalnya gatal atau kemerahan
pada bibir vagina dan kulit penis.
"Kemudian saat dipakai tidak menimbulkan bau yang tidak sedap, harus steril, dan juga bebas dari kuman,"
Semoga Informasi Ini bermanfaat . . . !
0 comments:
Posting Komentar