Katanya kemewahan itu melenakan sehingga bikin anak jadi manja dan
kurang punya semangat juang. Menghilangkan kemewahan bikin anak lebih
'tahan banting'?
Menurut psikolog anak dan remaja dari RaQQI
Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, kemewahan itu
relatif. Bisa jadi anak selalu dibelikan baju-baju dengan merek
tertentu, karena si anak memiliki kulit yang sangat sensitif sehingga
tidak bisa sembarangan memakai baju.
"Tapi anak juga harus tahu
alasannya kenapa dia dibelikan baju bermerek yang mahal itu. Bukan
karena harganya mahal, tetapi lebih karena dia membutuhkannya. Kulitnya
tidak alergi kalau pakai baju merek itu, misalnya. Jadi bukan karena
alasan malu kalau nggak pakai yang branded," tutur Ratih.
Ratih
menambahkan jika orang tua berpikir menghilangkan kemewahan anak dengan
misalnya membiarkan mereka tidur di lantai yang keras dan dingin,
sementara orang tuanya tidur di kasur yang empuk, tentu tidaklah bijak.
Bisa-bisa anak bakal sakit atau merasa tidak disayangi orang tuanya.
"Yang
lebih penting itu bukan persoalan harus hilangkan kemewahan atau tidak
karena itu relatif, tapi lebih kepada mengapresiasi hidup, menghargai
apa yang mereka punya. Dengan begitu anak akan peka pada apa yang mereka
butuhkan dan bukan yang sekadar diinginkan," papar perempuan
berkerudung ini.
Jika anak menghargai apa yang mereka miliki,
maka mereka akan menjaga dengan baik yang dimiliki. Mereka juga tidak
akan mudah meminta sesuatu yang tidak mereka butuhkan. Jika anak minta
dibelikan sepatu, padahal dia sudah memiliki tiga pasang sepatu, coba
tanya pada anak apa alasan dia minta dibelikan sepatu baru. Jika
alasannya hanya karena temannya punya sepatu baru, maka orang tua perlu
menjelaskan bahwa ketika orang lain punya barang baru bukan berarti kita
juga harus membelinya.
"Menjadi kuat itu tidak harus selalu dengan hidup susah. Berikan saja sesuai kebutuhannya," imbuh Ratih.
Memanjakan
anak secara berlebihan, lanjutnya, tidak sekadar memberikan aneka
materi yang dianggap sebagai kemewahan, tapi juga bisa dengan penanaman
kebiasaan mempermudah. Misalnya di usia 6 tahun seharusnya anak sudah
bisa pakai baju sendiri, tapi orang tua masih memakaikan baju anak.
Belum lagi bila si anak masih disuapi.
"Kalau anak terbiasa
dibantu padahal dia bisa melakukannya sendiri, ini yang menjadikan
mereka tidak mandiri dan selalu bergantung pada orang lain," tambah
Ratih.
0 comments:
Posting Komentar